6 Cara untuk Membangun Keterampilan Belajar Seumur Hidup Bersama Pelajar Anda



Banyak pendidik hebat telah mengatakan banyak hal hebat tentang pentingnya keterampilan belajar sepanjang hayat. John Dewey, bagaimanapun, mungkin mengatakan yang terbaik: “Pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri."

Pendidik ingin pembelajarnya berhasil baik di dalam maupun di luar kelas. Idenya adalah memastikan bahwa begitu mereka meninggalkan sekolah mereka tidak lagi membutuhkan kita. Intinya, pembelajar kita harus menjadi guru dan pemimpin. Intinya adalah mereka tidak pernah berhenti menjadi pembelajar.

Ini adalah apa artinya menjadi pembelajar seumur hidup. Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka mencapai pola pikir yang tak ternilai ini.

1. Mendorong Kepemilikan Pembelajaran

Pada akhirnya, kita bertanggung jawab untuk pembelajaran kita sendiri. Di luar sekolah, siswa diharapkan untuk belajar sendiri. Memberi mereka kebebasan ini sejak dini akan melayani mereka dengan baik di masa depan. Ketika siswa memiliki pembelajaran mereka, itu menempel dengan mereka.

Penting juga untuk menunjukkan kepada mereka penghargaan untuk mengambil tanggung jawab tersebut. Ini termasuk harga diri yang lebih tinggi, kebanggaan dalam pencapaian, dan kemandirian yang mereka inginkan. Itu juga menambah kemampuan mereka untuk membantu orang lain.

2. Ubah Kesalahan Menjadi Peluang

Praktik belajar dari kesalahan adalah salah satu keterampilan belajar sepanjang hayat terbaik yang dapat dikuasai siapa pun. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari membuat kesalahan. Mereka mengingatkan kita bahwa kita manusia, dan bahwa kita telah mencoba. Mereka menunjukkan cara yang lebih baik untuk berpikir dan bekerja, dan juga memberikan wawasan ke dalam pengetahuan dan kesadaran tersembunyi.

"Pada akhirnya kami bertanggung jawab atas pembelajaran kami sendiri, dan ketika para siswa memiliki pembelajaran mereka, hal itu melekat pada mereka."

Mencoba hal-hal baru dan peregangan diri membantu kita bertumbuh secara mental dan emosional, seperti halnya kesalahan yang pasti akan datang dengan ini. Para pembelajar kita tangguh dan rapuh pada saat yang bersamaan. Jadi kita harus selalu memperlakukan kesalahan sebagai peluang, dan tidak pernah sebagai kejahatan.

3. Stash a Sedikit Go-To Learning Tools

Setiap orang memiliki trik yang membantu mereka belajar. Bagi beberapa orang, ini adalah pengulangan mental. Yang lain menciptakan lagu mendadak tentang apa yang ingin mereka pelajari. Akhirnya ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu Anda belajar lebih baik.

Apakah siswa Anda secara teratur membaca blog atau mendengarkan podcast? Apakah mereka penggemar berita? Mungkin mereka pembaca yang rajin? Apakah mereka menikmati perdebatan dan diskusi untuk berbagi pengetahuan dan ide? Cobalah memberi mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal ini ketika Anda bisa. Jika mereka haus untuk belajar dan berkembang, itu hal yang baik.

4. Biarkan Mereka Ambil Pengajar Mengajar

Kerucut Pengalaman Edgar Dale dikembangkan pada tahun 1960-an. Sejak itu, ia telah diwakili dalam berbagai adaptasi grafis. Mereka beragam dalam konten, tetapi mereka semua tampaknya setuju pada satu hal: retensi belajar dimaksimalkan ketika kita mengajarkan pengetahuan kita kepada orang lain.

Siapa mentor Anda di kelas? Siapa yang membantu orang lain dan membimbing teman-teman mereka? Siswa-siswa ini dapat memberikan pelajaran berharga tentang belajar kepemilikan dan berbagi pengetahuan kepada orang lain. Murid-murid seperti itu dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.

5. Cari Waktu untuk Bermain

Aktor teater mana pun akan memberi tahu Anda mengapa sebuah drama disebut plesetan. Itu karena di panggung, bermain adalah apa yang Anda lakukan. Dengan demikian, Anda belajar tentang diri Anda dan orang lain. Anda belajar komunikasi, pemahaman, dan keterampilan sosial yang unik ketika Anda membawa cerita hidup untuk mengajar orang lain. Pengalaman itu menyenangkan bagi Anda dan mereka yang menonton.

"Sebagai guru, kita harus selalu memperlakukan kesalahan sebagai peluang, dan tidak pernah sebagai kejahatan."

Bermain adalah bagian penting dari pembelajaran. Sangat penting bahwa belajar itu menyenangkan dan menyenangkan. Jika tidak, pelajar akan menolaknya. Mereka akan mengasosiasikannya dengan perasaan intelektual dan emosional yang tidak menyenangkan, alih-alih sukacita penemuan dan pertumbuhan pribadi. Kita harus memastikan anak-anak kita tidak pernah melihat belajar sebagai tugas, melainkan sebagai petualangan berani yang seharusnya.

6. Tetapkan Tujuan Pembelajaran

Karena belajar harus memiliki tujuan, ini berarti berakhir dengan jelas dalam pikiran. Harus ada alasan yang valid dan berharga untuk belajar. Untuk memiliki nilai apa pun, itu harus menjadi pengalaman yang bermakna dan berguna yang dapat kita lakukan bersama dalam hidup kita. Ini terutama berlaku untuk para pembelajar kita. Penentuan tujuan adalah salah satu keterampilan belajar sepanjang hayat yang memperkuat keinginan untuk belajar.

Keterampilan Belajar Seumur Hidup: Hadiah untuk Siswa
Di mana pun mereka berada dalam kehidupan, kita harus memastikan mereka terus belajar dan berkembang. Kami melakukan ini dengan memastikan mereka mau. Itu adalah hadiah yang kami berikan kepada mereka ketika kami melepaskan mereka ke dunia yang menunggu. (LWC)

Source

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Yang Di Dapat Dengan Cara Berpikir Kritis Dalam Kehidupan Sehari-hari!

Kembangkan Prestasi Anak Dengan Macam-Macam Teknologi Pendidikan Berikut Ini!

Pendidikan Formal Yang Ada Di Indonesia, No 1 Hingga 3 Wajib Ditempuh