10 Tips Untuk Mengajarkan Anak Menjadi Pemikir Kritis Yang Luar Biasa



Diterjemahkan oleh Google Terjemah

Membantu anak untuk menggali lebih dalam!

Membuat siswa menggali lebih dalam dan menjawab pertanyaan menggunakan pemikiran tingkat tinggi bisa menjadi tantangan. Berikut ini adalah kiat favorit kami untuk mengajarkan keterampilan berpikir kritis, yang diadaptasi dari Panduan Strategi Berpikir Kritis Pikiran, yang membantu anak-anak memecahkan masalah dengan melampaui respons yang jelas.

1. Perlambat langkahnya.

Sangat mudah untuk jatuh ke dalam rutinitas memanggil salah satu anak pertama yang mengangkat tangan. Tetapi jika Anda menunggu bahkan hanya 3 hingga 5 detik setelah mengajukan pertanyaan, Anda mungkin akan menemukan kumpulan siswa yang bersedia memberikan jawaban tumbuh secara signifikan. Plus, ini membantu anak-anak yang cepat belajar bahwa jawaban pertama yang muncul di kepala mereka tidak selalu yang terbaik. Ada kalanya Anda bahkan mungkin ingin menunggu hingga satu menit atau lebih lama jika pertanyaannya sangat kompleks atau menghabiskan waktu. Untuk menghindari jeda yang canggung, Anda dapat memberi tahu anak-anak bahwa mereka memiliki 10 detik untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan atau bahwa Anda perlu melihat 10 tangan diangkat dari sukarelawan sebelum Anda mendengar tanggapan.

2. Ajukan Pertanyaan Hari Ini.

Pasang putaran baru pada dering bel dengan mengajukan Pertanyaan Hari ini. Gunakan batang tanya jawab (mis., Buat teka-teki yang menggunakan istilah matematika "gandakan" di salah satu petunjuk atau tulis surat kepada teman sekelas yang merekomendasikan buku ini) dan letakkan di papan tulis. Siswa dapat menulis jawaban di jurnal berpikir kritis mereka. Kemudian lakukan diskusi kelas di penghujung hari.

3. Buat kotak tanggapan.

Tulis pertanyaan berpikir kritis secara acak di papan tulis, (mis., Apakah ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini? Jelaskan pemikiran Anda.). Berilah siswa waktu yang ditentukan untuk memberikan tanggapan tertulis dan letakkan di kotak tanggapan. Tarik entri satu per satu dan bacakan dengan keras ke kelas. Atau, Anda dapat memberikan hadiah — seperti izin pekerjaan rumah atau waktu luang — kepada siswa dengan respons pertama yang sesuai yang namanya diambil dari kotak atau kepada semua orang yang mengirimkan jawaban yang sesuai.

4. Berpihak.

Pertama, baca pernyataan yang memiliki dua pandangan yang berlawanan (mis., Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan penulis? Mengapa?). Mintalah anak-anak yang setuju untuk berdiri di satu sisi ruangan dan mereka yang tidak setuju untuk berdiri di sisi lain. Kemudian mintalah anak-anak membicarakan mengapa mereka memilih masing-masing pihak. Mereka dapat bertukar sisi jika mereka berubah pikiran selama diskusi.

5. Tanyakan "mengapa?" Lima kali.

Ketika Anda menemukan masalah di kelas, Anda dapat membantu kelas menemukan solusi dengan menggunakan Mengapa? Strategi Lima Kali. Ajukan pertanyaan pertama mengapa (mis., Mengapa kelas tidak mengerjakan tes ejaan dengan baik?), Dan setelah jawaban diberikan, tanyakan mengapa empat kali lagi (mis. Mengapa siswa tidak belajar untuk ujian ?, Mengapa bukankah siswa punya waktu untuk belajar untuk ujian ?, dll.). Idenya adalah bahwa setelah pertanyaan kelima diajukan, masalahnya akan terpecahkan.

6. Bermain peran.

Munculkan skenario imajiner dan mintalah anak-anak bekerja melalui langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah sebagai sebuah kelas. Pertama, identifikasi masalah dan tulis sebagai pertanyaan (mis., Mengapa eksperimen sains tidak berjalan sesuai rencana?). Kemudian pikirkan ide untuk menyelesaikannya dan pilih yang terbaik untuk ditulis sebagai pernyataan solusi. Terakhir, buat rencana tindakan untuk menjalankan solusi.

7. Pergi "menumpang".

Berlatih berpikir kreatif dengan berkolaborasi di storyboard. Tulis masalah pada kartu indeks dan tempelkan di atas papan buletin. Kemudian letakkan judul yang berbeda pada kartu indeks dan tempelkan di bawah kartu utama. Mintalah anak-anak melakukan curah pendapat yang mengembangkan masing-masing kartu pos dan membiarkan anak-anak menempelkannya di papan tulis. Dorong anak-anak untuk "pergi menumpang" dengan membangun ide teman sekelas mereka.

8. Berbalik.

Cara hebat untuk fokus pada hal positif dalam situasi yang tidak terlalu positif adalah strategi berpikir Turn Around. Jika seorang siswa lupa membawa pekerjaan rumahnya ke sekolah, Anda dapat bertanya, "Apa manfaatnya?" Siswa itu dapat menjawab dengan ide-ide seperti, "Saya akan mengubah rutinitas saya sebelum tidur."

9. Gunakan bagan saku Anda dengan baik.

Pilih enam batang pertanyaan lengkap dari berbagai tingkat Taksonomi Bloom dan taruh di bagan saku. Pilih beberapa strip sebagai wajib dan biarkan anak-anak memilih dua dari tingkat yang lebih tinggi untuk menjawab dengan lantang atau dalam jurnal.

10. Adakan sesi tanya jawab.

Salah satu cara Anda mengetahui seberapa baik anak-anak memahami keterampilan berpikir kritis adalah dengan mengadakan sesi tanya jawab. Ajukan berbagai pertanyaan satu per satu atau dalam kelompok kecil dan catat tingkat pemikiran yang digunakan setiap siswa secara teratur dan hindari seiring waktu. Anda dapat meninjau catatan Anda untuk membantu membangun lebih banyak pertanyaan dengan pemikiran tingkat tinggi ke dalam pelajaran Anda.


Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Yang Di Dapat Dengan Cara Berpikir Kritis Dalam Kehidupan Sehari-hari!

Kembangkan Prestasi Anak Dengan Macam-Macam Teknologi Pendidikan Berikut Ini!

Pendidikan Formal Yang Ada Di Indonesia, No 1 Hingga 3 Wajib Ditempuh