4 Cara Menyenangkan Selanjutnya untuk Membantu Siswa Anda Berkolaborasi di Kelas


Diterjemahkan oleh Google Terjemah

Lanjut dari artikel sebelumnya yuk, masuk ke nomor 5!

5. Coba brainstorm!

Brainstorming adalah elemen umum dari pembelajaran kolaboratif. Tetapi kadang-kadang sesi brainstorming hanya menghasilkan ide yang paling mudah, paling keras, paling populer didengar, dan ide-ide tingkat yang lebih tinggi tidak pernah benar-benar dihasilkan.

Prinsip umum dari brainwriting adalah bahwa generasi ide harus ada terpisah dari diskusi — siswa menulis dulu, bicara kedua. Ketika sebuah pertanyaan diajukan, siswa pertama-tama melakukan brainstorming sendiri dan menuliskan ide-ide mereka pada catatan tempel. Gagasan semua orang diposting di dinding, tanpa nama.

Kelompok tersebut kemudian memiliki kesempatan untuk membaca, memikirkan, dan mendiskusikan semua ide yang dihasilkan. Teknik ini memberikan medan bermain yang seimbang untuk munculnya ide-ide terbaik ketika siswa menggabungkan, mengubah, dan menghasilkan solusi orisinal, tingkat yang lebih tinggi.

6. Simpan kata terakhir!

Masuki keterampilan visual siswa Anda dengan strategi menyenangkan yang disebut Simpan Kata Terakhir untuk Saya.

Cara melakukannya: Siapkan koleksi poster, lukisan, dan foto dari periode waktu yang Anda pelajari dan kemudian mintalah siswa untuk memilih tiga gambar yang menonjol bagi mereka. Di belakang kartu indeks, siswa menjelaskan mengapa mereka memilih gambar ini dan apa yang menurut mereka mewakili gambar atau mengapa itu penting.

Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga, beri label satu siswa “1,” satu “2” dan yang lainnya “3.” Undanglah siswa 1 untuk menunjukkan salah satu gambar pilihan mereka dan dengarkan ketika siswa 2 dan 3 membahas gambar. Menurut mereka apa artinya? Mengapa menurut mereka gambar ini mungkin penting? Kepada siapa? Setelah beberapa menit, 1 siswa membaca bagian belakang kartu mereka (menjelaskan mengapa mereka memilih gambar), sehingga memiliki "kata terakhir." Proses berlanjut dengan siswa 2 berbagi dan kemudian siswa 3.

7. Jadikan pekerjaan rumah sebagai olahraga tim!

Lagipula, anak-anak kita selalu menggunakan perangkat mereka, jadi mengapa tidak memanfaatkan fenomena jejaring sosial yang sedang tumbuh untuk benar-benar membantu mereka belajar, belajar, dan melakukan pekerjaan rumah, dan bukannya menghalangi?

8. Memperbesar detail!

Zoom adalah permainan mendongeng yang merupakan aktivitas kooperatif kelas klasik. Itu membuat jus kreatif anak-anak mengalir dan memungkinkan mereka untuk tidak hanya memanfaatkan imajinasi mereka sendiri tetapi membuat cerita asli bersama.

Cara melakukannya: Bentuk siswa menjadi lingkaran dan berikan masing-masing gambar unik seseorang, tempat atau benda (atau apa pun yang Anda pilih yang sesuai dengan kurikulum Anda). Siswa pertama memulai sebuah cerita yang menggabungkan apa pun yang terjadi pada foto yang ditugaskan kepada mereka. Siswa berikutnya melanjutkan cerita, memasukkan foto mereka, dan sebagainya. (Anak-anak yang lebih muda mungkin membutuhkan pembinaan seputar bahasa, topik, dan sebagainya yang sesuai.)


Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Yang Di Dapat Dengan Cara Berpikir Kritis Dalam Kehidupan Sehari-hari!

Kembangkan Prestasi Anak Dengan Macam-Macam Teknologi Pendidikan Berikut Ini!

Pendidikan Formal Yang Ada Di Indonesia, No 1 Hingga 3 Wajib Ditempuh