Pembelajaran Lebih Dalam: Ruang Kelas Kolaboratif Adalah Kunci


Diterjemahkan oleh Google Terjemah

Di sini ada beberapa kata kunci di K-12 sekarang sebesar "kekakuan." Common Core telah dielu-elukan oleh para advokat sebagai serangkaian standar yang lebih ketat, tetapi pertanyaan besar yang terus bermunculan adalah bagaimana mengukur kekakuan itu. Tempat yang baik untuk memulai adalah dengan bukti, yang direncanakan oleh banyak tes baru untuk dimasukkan ke dalam struktur mereka.

Menggunakan bukti - kemampuan untuk mendukung dan menjelaskan poin Anda - bukan hanya cara yang baik untuk mengukur kekakuan, tetapi keterampilan penting bagi siswa untuk belajar. Ini memberikan wawasan ke dalam kereta pemikiran seseorang dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan mereka, juga membuka peluang untuk pola berpikir yang lebih inovatif, tetapi juga terstruktur.

Menempatkan penekanan pada bagaimana seorang siswa mendukung apa yang mereka yakini, dan bukan "jawabannya," mengambil tekanan dari seorang siswa untuk mendapatkan jawaban yang "benar" - atau apa yang menurut mereka ingin didengar oleh guru. Ini, pada gilirannya, mendorong siswa untuk menjadi kreatif dengan pemikiran mereka. Melalui penekanan pada bukti, guru dapat memfasilitasi lingkungan di mana pemikiran kritis dan meta kognitif yang mendalam adalah norma.

Di bawah ini adalah beberapa kegiatan untuk membantu guru memasukkan rasa ingin tahu, bukti, dan pemikiran kritis ke dalam ruang kelas mereka.

1. Gap Fill In

Siswa diperlihatkan gambar, diproyeksikan di depan ruangan, jika memungkinkan. Di bagian atas kertas mereka, siswa harus menulis: "Apa yang terjadi dalam gambar ini?" Di bagian bawah halaman, mereka harus menjawab (sangat sederhana, dalam 1-2 kalimat) dengan apa yang mereka yakini sedang terjadi di foto.

Di tengah halaman - dan inilah mengapa disebut "Gap Fill In" - siswa menuliskan semua langkah yang mereka ambil untuk sampai pada jawaban itu. Siswa didorong untuk menuliskan bukti yang mereka lihat yang mendukung kesimpulan mereka.

TUJUAN: Kegiatan ini tidak hanya menggunakan bukti, tetapi mendukung keterampilan meta kognisi dengan menanyakan pengetahuan apa yang sebelumnya membawa Anda pada kesimpulan Anda. Ini adalah aktivitas yang bagus untuk Bell Work atau "Do Now."

2. Fishbowl

Siapkan lingkaran dalam (atau fishbowl) dan lingkaran luar di ruang kelas Anda. Siswa tidak boleh duduk dalam pengaturan ini, tetapi di kursi kelas reguler mereka. Kelas harus diberi pertanyaan atau pernyataan dan diizinkan untuk merefleksikan secara individu selama beberapa menit.

Selama periode refleksi ini, hitung kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dengan 3s, 4s, atau 5s.

Siswa sekarang harus beralih ke pengaturan fishbowl. Dalam kelompok-kelompok bernomor, mintalah siswa memfasilitasi percakapan sementara yang lain di luar mengamati tanpa komentar. (Sebagai contoh, seorang guru dapat meminta semua siswa untuk pergi ke akuarium, sedangkan seluruh kelas duduk di lingkaran luar.)

Setelah kelompok dalam sedikit berdiskusi, mintalah kelompok luar mengevaluasi dua hal: Proses mereka (Apakah mereka saling mendengarkan?) Dan konten mereka (Apakah mereka memberikan bukti atau hanya pendapat?).

TUJUAN: Kegiatan ini membantu siswa memahami bagaimana dan jika mereka menggunakan bukti, serta mendengar perbedaan antara memberikan pendapat dan mendukung pendapat dengan bukti.

Perdebatan

Perkenalkan pernyataan yang ditulis di lokasi yang terlihat jelas. (Contoh: "Penjara efektif dalam menghentikan kejahatan.") Di setiap sudut ruang kelas, posisi (Sangat Setuju, Sangat Tidak Setuju, Agak Setuju, Agak Tidak Setuju) harus dipasang dan siswa harus diminta untuk pindah ke mana pun yang paling mewakili bagaimana mereka rasakan tentang pernyataan itu.

Tanpa bantuan dari guru, siswa harus pindah ke diskusi yang difasilitasi sendiri di mana setiap orang mendiskusikan mengapa mereka memilih posisi mereka. Selama waktu ini, guru harus menuliskan pidato para peserta. Jika mungkin, ini harus dilakukan secara real-time dengan transkripsi diproyeksikan ke papan selama debat.

Setelah waktu yang ditentukan (5-7 menit), debat akan berakhir dan siswa akan kembali ke kursi mereka untuk tanya jawab, di mana kelas harus mengevaluasi debat menggunakan transkripsi sebagai bukti.

Tanyakan kepada kelas: Apakah perdebatan itu baik atau buruk? Gunakan bukti dari transkripsi untuk mendukung analisis Anda.

Setelah debat kelas pertama, guru harus menyajikan aturan untuk debat. Disarankan bahwa guru melakukan debat pertama tanpa aturan, sehingga siswa dapat memiliki perbandingan untuk apa yang berhasil dan yang tidak berhasil.

Aturan untuk diperdebatkan:

A. CARI dulu untuk memahami pernyataan itu, SETIAP KATA.

B. PROYEKKAN suara Anda; jangan berteriak.

C. Pengalaman PRIBADI Anda BUKAN aturannya. Hubungkan dengan contoh yang lebih besar.

D. KEMBALIKAN poin sebelumnya yang dibuat, buat poin Anda, dan lanjutkan.

E. Contoh umum, ok untuk memulai; BUKTI SPESIFIK, SMART anak ini!

TUJUAN: Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk tidak hanya memperdebatkan suatu hal, tetapi, seperti fishbowl, menganalisis keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, dengan menyimpan log transkripsi, siswa dapat benar-benar melihat kemajuan mereka sepanjang tahun.


Comments

Popular posts from this blog

8 Hal Yang Dapat Dilakukan Guru untuk Membantu Siswa Berhasil

Bagaimana Teknologi Telah Mengubah Pendidikan?

Dorong Pembelajaran Berbasis Teknologi, Kemendikbud Gelar ISODEL 2018