Membantu Siswa Mengembangkan Keterampilan Fungsi Eksekutif



Diterjemahkan oleh Google Terjemah

Fungsi eksekutif adalah istilah umum dalam ilmu saraf untuk menggambarkan proses neurologis yang melibatkan kontrol mental dan pengaturan diri. Fungsi eksekutif mengontrol dan mengatur perilaku kognitif dan sosial seperti mengendalikan impuls, memperhatikan, mengingat informasi, merencanakan dan mengatur waktu dan bahan, dan merespons dengan tepat terhadap situasi sosial dan situasi yang penuh tekanan.

Para ahli percaya fungsi eksekutif diatur oleh lobus frontal otak — prefrontal cortex. Karena manusia dilahirkan dengan otak yang tidak sepenuhnya berkembang, anak-anak tidak dilahirkan dengan keterampilan ini, tetapi mereka memiliki potensi untuk mengembangkannya.

Beberapa siswa tidak mengembangkan fungsi eksekutif pada tingkat yang sama dengan rekan-rekan mereka. Untuk siswa dengan defisit ini, dukungan tambahan di kelas dapat meningkatkan pengembangan fungsi eksekutif mereka.

DUKUNGAN PENGAJARAN PENAWARAN

Mengatasi defisit membutuhkan pemahaman jenis kekurangan yang dihadapi siswa. Jika seorang siswa kurang pengetahuan, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan suatu tugas. Sebagai contoh, jika siswa kurang memiliki kemampuan untuk mengatur impuls mereka untuk berbicara ketika orang lain berbicara, perilaku mendengarkan aktif harus secara eksplisit diajarkan dengan mengidentifikasi contoh-contoh mendengarkan aktif. Pendidik juga dapat membuat bagan dengan apa yang terlihat dan terdengar ketika siswa terlibat dalam mendengarkan secara aktif.

Seorang siswa mungkin tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas, tetapi mungkin mengalami kesulitan mengetahui kapan dan bagaimana menerapkan keterampilan yang sesuai. Untuk siswa dengan jenis defisit ini, guru dapat mengonfirmasi bahwa ia memiliki semua bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Guru dapat memberikan daftar periksa dengan bahan-bahan yang diperlukan. Untuk siswa yang lebih tua, guru dapat meminta siswa untuk membuat daftar dan kemudian mengumpulkan materi yang sesuai.

Metakognisi: Strategi lain untuk mengatasi defisit dalam fungsi eksekutif adalah menggunakan bahasa metakognitif. Misalnya, dengan siswa yang lebih muda, mengartikulasikan tantangan bisa bermanfaat. "Aku tahu kamu kehilangan pensil. Anda akan membutuhkan pensil untuk menyelesaikan tugas. Di mana Anda bisa menemukannya di kelas? ”

Menampilkan langkah-langkah atau pertanyaan yang dapat ditanyakan siswa di kelas juga membantu mempromosikan kemandirian dengan keterampilan. Siswa dapat mengulangi arahan kepada pasangan dan kemudian meminta sukarelawan mengulangi arahan untuk seluruh kelas. Proses ini memakan waktu kurang dari satu menit tetapi memungkinkan waktu tambahan untuk pemrosesan pendengaran dan pengulangan untuk setiap siswa yang mungkin membutuhkannya.

Manajemen waktu: Jadwal posting dapat menjadi alat yang berguna dalam mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Jadwal kelas menguraikan sepanjang hari dan mempersiapkan siswa untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadwal kegiatan memecah blok waktu menjadi potongan-potongan kecil dan menguraikan bagaimana setiap periode akan digunakan dan dalam urutan apa kegiatan akan disajikan. Jadwal ini biasanya ditempatkan di tempat-tempat di mana setiap siswa dapat merujuk mereka pada siang hari.

Tugas jangka panjang bisa sangat menantang bagi siswa dengan defisit dalam fungsi eksekutif. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan secara langsung mengajar siswa cara memetakan proyek yang lebih besar dan memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Gunakan kalender untuk menentukan kapan setiap tugas yang lebih kecil perlu diselesaikan, dan letakkan target tolok ukur yang lebih kecil di kalender.

Tinjau sebelum pembelajaran baru dimulai: Berikan kesempatan bagi siswa untuk meninjau pembelajaran sebelumnya. Ulasan ini bisa berupa presentasi lisan cepat, atau guru dapat memasangkan siswa dan meminta mereka membagikan apa yang mereka ingat dari hari sebelumnya.

Tinjauan mungkin juga berbentuk peta pikiran atau peta konsep yang dibuat dalam kelompok-kelompok kecil. Peta konsep adalah pengatur grafik yang berguna untuk mencatat, membandingkan / membandingkan, dan menulis. Grafik organisator dapat sangat membantu bagi siswa dengan defisit fungsi eksekutif karena mengatur pemikiran bisa sesulit mengatur waktu dan materi.

Interaksi guru: Perilaku guru juga berpengaruh dalam mendukung siswa yang mungkin memiliki defisit dalam fungsi eksekutif. Guru harus sering memeriksa dengan siswa yang diketahui memiliki defisit dan memberikan dukungan tersendiri ketika diperlukan. Selain itu, memiliki sikap peduli dan menggunakan penguatan positif dengan siswa dengan defisit dapat secara positif mempengaruhi pengalaman sekolah mereka.

MENAWARKAN DUKUNGAN LINGKUNGAN

Dukungan lingkungan berarti menciptakan ruang di mana anak-anak dapat berkembang. Beberapa cara mudah untuk membantu siswa meningkatkan fungsi eksekutif meliputi:
Posting jadwal harian. Rutinitas dan prosedur yang jelas dan konsisten menawarkan struktur kepada siswa.

Berikan dukungan visual seperti poster dengan langkah-langkah pemecahan masalah atau rutinitas, dan jadwal serta folder yang diberi kode warna. Pertimbangkan untuk menyoroti kata-kata kunci dan ide-ide dalam teks.

Minimalkan kekacauan dan ciptakan area yang jelas di kelas.


POTENSI UNTUK PERTUMBUHAN

Fungsi eksekutif membutuhkan waktu untuk berkembang sepenuhnya, dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda pada anak yang berbeda. Korteks prefrontal otak manusia terus tumbuh dan berubah pada anak-anak kecil serta remaja. Karena plastisitas otak manusia dan kapasitas yang sangat besar untuk belajar, dimungkinkan untuk meningkatkan fungsi eksekutif siswa dengan defisit melalui strategi dan dukungan di ruang kelas.


Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Teknologi Telah Mengubah Pendidikan?

8 Hal Yang Dapat Dilakukan Guru untuk Membantu Siswa Berhasil

Dorong Pembelajaran Berbasis Teknologi, Kemendikbud Gelar ISODEL 2018