4 Fakta Dan Makna Hari Pendidikan Nasional Yang Harus Diketahui Anak Muda

  

Anda pastinya tidak asing dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hari bersejarah tersebut selalu mengingatkan para praktisi pendidikan dengan sosok pahlawan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara. 

Beliau memiliki peranan penting yang wajib untuk dihargai di setiap waktu. Jasa-jasa beliau akan selalu dikenang oleh semua praktisi pendidikan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik serta makna sesungguhnya dari peringatan pendidikan nasional. Yuk simak!

4 Fakta Menarik Dibalik Hari Pendidikan Nasional 

Perjuangan Ki Hadjar Dewantara 

Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889, Ki Hadjar Dewantara terlahir dengan nama asli Suwardi Suryaningrat yang memiliki kegemaran menuntut ilmu. Ki Hadjar Dewantara dikenal berani menentang kebijakan pendidikan pada masa Hindia Belanda yang waktu itu hanya memperbolehkan anak keturunan Kaum Priyayi dan Belanda untuk merasakan bangku sekolah. 

Sikap berani dan teguh terhadap pendirian yang dianggapnya betul itulah yang mendasari Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Untuk mengenang jasa dan perjuangan beliau untuk menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat di bidang pendidikan maka Hari Pendidikan Nasional diperingati sesuai tanggal lahirnya. 

Perayaan Hari Lahirnya Bapak Pendidikan Nasional 

Setiap tanggal 2 Mei, seluruh rakyat Indonesia khususnya praktisi pendidikan memperingati perayaan hari ulang tahun Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hadjar Dewantara serta perayaan Hari Pendidikan Nasional.

Salah satu pesan KI Hadjar Dewantara yang selalu diingat oleh pelajar saat ini yaitu nasihat beliau saat menghampiri ulang tahun ke 30 Taman Siswa. Pesan beliau yaitu menginginkan anak-anak untuk berusaha mencari sendiri pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri tanpa dipelopori atau disuruh mengakui pemikiran orang lain. 

Anak Putus Sekolah Ikut Merayakan Hardiknas 

Tidak hanya para praktisi pendidikan saja yang dapat merayakan Hari Pendidikan Nasional, ribuan anak-anak di Jawa Timur yang kurang beruntung merasakan bangku sekolah lebih lanjut atau putus sekolah juga ikut merayakan euforia peringatan Hardiknas. 

Kejadian yang terjadi pada tahun 2017 tersebut membuktikan bahwa setiap orang Indonesia dari wilayah mana pun memiliki hak yang sama untuk menjunjung tinggi pendidikan nasional dan menuntut ilmu yang layak. 

Momen Perayaan Hardiknas 

Perayaan Hari Pendidikan Nasional umumnya ditandai dengan adanya upacara khusus di instansi sekolah dan universitas seluruh Indonesia. Para guru dan peserta didik umumnya memberikan pidato yang cukup mengharukan tentang jasa-jasa pahlawan Ki Hadjar Dewantara dalam perjuangannya memberikan keadilan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Makna Sesungguhnya Dari Hari Pendidikan Nasional

Momen Mengingat Perjuangan Para Pahlawan

Pada Hari Pendidikan Nasional, para praktisi pendidikan dan pelajar diharapkan mengingat kembali perjuangan para pahlawan demi memberikan keadilan dalam menuntut ilmu seperti Anda sekarang ini. Anda diharapkan lebih menghargai fasilitas pendidikan yang disediakan dan berusaha untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin. 

Coba Anda bayangkan betapa susah dan menderita para pahlawan pada zaman kolonial Hindia Belanda membela hak akan merasakan bangku pendidikan yang dulu hanya keturunan bangsawan saja yang dapat menikmati. 

Momen Meneruskan Perjuangan Para Pahlawan

Selain merenungi perjuangan para pahlawan pendidikan, Anda juga diminta untuk berusaha meneruskan perjuangan para pahlawan terdahulu. Sistem pendidikan Indonesia belum dapat dikatakan sempurna akibat berbagai masalah bermunculan. Salah satu cara memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dengan menggunakan Kupuku. 

Kupuku adalah platform seluler berfokus mengubah pendidikan Indonesia dan mempersiapkan generasi berikutnya untuk abad ke-21 dengan mempertemukan praktisi pendidikan, orang tua, dan murid guna bertukar ide-ide baru. Kunjungi website Kupuku disini dan bergabung dengan cara mengisi form untuk memaknai Hari Pendidikan Nasional sesungguhnya.